Selamat datang di sonoku.com

Data Logger (bagian 1)

Logging data (data logging) adalah proses otomatis pengumpulan dan perekaman data dari sensor untuk tujuan pengarsipan atau tujuan analisis. Sensor digunakan untuk mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur secara otomatis dan akhirnya dikirimkan ke komputer atau mikroprosesor untuk pengolahan. Berbagai macam sensor sekarang tersedia. Sebagai contoh, suhu, intensitas cahaya, tingkat suara, sudut rotasi, posisi, kelembaban relatif, pH, oksigen terlarut, pulsa (detak jantung), bernapas, kecepatan angin, dan gerak. Selain itu, banyak peralatan laboratorium dengan output listrik dapat digunakan bersama dengan konektor yang sesuai dengan data logger.

 Data logger (perekam data) adalah sebuah alat elektronik yang mencatat data dari waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen didalamnya maupun ekternal sensor dan instrumen. Atau secara singkat data logger adalah alat untuk melakukan data logging.

Biasanya ukuran fisiknya kecil, bertenaga baterai, portabel, dan dilengkapi dengan mikroprosesor, memori internal untuk menyimpan data dan sensor. Beberapa data logger diantarmukakan dengan komputer dan menggunakan software untuk mengaktifkan data logger dan melihat dan menganalisa data yang terkumpul, sementara yang lain memiliki peralatan antarmuka sendiri (keypad dan LCD) dan dapat digunakan sebagai perangkat yang berdiri sendiri (Stand-alone device).

Salah satu keuntungan menggunakan data logger adalah kemampuannya secara otomatis mengumpulkan data setiap 24 jam. Setelah diaktifkan, data logger digunakan dan ditinggalkan untuk mengukur dan merekam informasi selama periode pemantauan. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kondisi lingkungan yang dipantau, contohnya seperti suhu udara dan kelembaban relatif.

Gambar 1. Perangkat Data logger [7]

Dalam Artikel Ini

Perbedaan Data logger dengan Sistem Data Akuisisi

Bagian dan Fungsi

1.    Saluran Masukan (input channel)

2.    Analog to Digital Converter (ADC)

3.    Microprocessor/Mikrokontroler

4.    Memory

5.    Power Supply

6.    Port Data Keluaran (Saluran Komunikasi

7.    Pelindung/Kemasan

8.    Perangkat Lunak

Bagaimana Data Logger Bekerja

Topologi Data Logger

Daftar Pustaka

Perbedaan Data logger dengan Sistem Data Akuisisi [1]

Istilah logging data dan data akuisisi sering digunakan secara bergantian. Namun, dalam konteks sejarah mereka cukup berbeda. Sebuah data logger adalah sebuah sistem akuisisi data, tetapi sistem akuisisi data tidak selalu merupakan data logger.

  • Data logger biasanya memiliki sampel rates yang lebih lambat. Sebuah sample rate maksimum 1 Hz dapat dianggap sangat cepat untuk data logger, namun untuk sistem akuisisi data ini bisa dikatakan sangat lambat.
  • Data logger secara implisit merupakan perangkat yang berdiri sendiri, sementara sistem data akuisisi harus tetap dihubungkan ke sebuah komputer untuk memperoleh data. Aspek berdiri sendiri dari data logger membutuhkan memori yang digunakan untuk menyimpan data yang diperoleh. Kadang-kadang memori ini sangat besar untuk menampung beberapa hari, atau bahkan berbulan-bulan, rekaman tanpa pengawasan. Memori ini mungkin ditunjang dengan baterai untuk akses RAM, flash memori atau EEPROM. Sebelumnya data yang dikumpulkan disimpan pada pita magnetik, pita kertas, atau langsung dapat dilihat seperti pada “strip chart recorder“.
  • Data logger biasanya dilengkapi dengan Real-Time Clock (RTC) didalamnya sehingga dapat ditampilkan waktu dan tanggal sampling untuk memastikan bahwa setiap data yang dicatat sesuai dengan tanggal dan waktu akuisisi.
  • Data logger bervariasi macamnya dari single-channel input sederhana hingga instrumen multi-channel yang kompleks. Biasanya, perangkat yang lebih sederhana fleksibilitas pemrogramannya juga kurang. Beberapa instrumen yang lebih canggih memungkinkan untuk perhitungan cross-channel dan alarm berdasarkan kondisi yang telah ditentukan. Data logger yang terbaru dapat melayani halaman web, yang memungkinkan banyak orang untuk memantau sistem jarak jauh.
  • Sifat tanpa pengawasan dari aplikasi data logger banyak menyiratkan kebutuhan dalam beberapa aplikasi untuk beroperasi menggunakan sumber listrik DC, seperti baterai. Tenaga surya dapat digunakan untuk melengkapi sumber-sumber daya. Hal ini membuat produsen harus dapat memastikan bahwa data logger yang dipasarkan sangat hemat daya dibandingkan dengan jika menggunakan komputer. Dalam banyak kasus data logger diharuskan untuk bekerja dalam kondisi lingkungan yang ekstrim dimana komputer tidak akan berfungsi sehandal itu.
  • Sifat tanpa pengawasan juga menyatakan bahwa data logger harus sangat dapat diandalkan. Karena data logger dapat beroperasi untuk waktu yang lama tanpa henti dengan sedikit atau tanpa pengawasan manusia, dan dapat dipasang di lokasi kasar atau terpencil, sangat penting bahwa selama data logger memiliki daya, alat tersebut tidak akan gagal untuk mengumpulkan data dalam situasi apapun.

Bagian dan Fungsi

Secara umum bagian data logger yang paling sederhana tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Diagram Blok Data Logger

1. Saluran Masukan (input channel)

Keluaran dari sensor dihubungkan pada saluran masukan pada data logger. Sebuah saluran terdiri dari rangkaian yang dirancang untuk menyalurkan sinyal dari sensor (umumnya tegangan atau arus) ke prosesor. Sebuah data logger dapat mempunyai beberapa macam saluran, dari satu saluran (single channel) hingga banyak saluran (multi-channel). Tiap saluran untuk dihubungkan dengan satu sinyal keluaran sensor. Umumnya, sebuah multi-channel

data logger memiliki 4 hingga 16 saluran.

Ada tiga tipe saluran pada data logger multi-saluran, yaitu

a. Saluran Analog (Analog Channel)

 

Saluran analog adalah tipe saluran masukan yang paling banyak terdapat pada data logger multi-saluran dimana kebanyakan sensor yang dihubungkan memiliki keluaran analog. Sebuah sensor mengeluarkan keluaran berupa sinyal, biasanya tegangan (dalam mV), yang proporsional terhadap sebuar parameter lingkungan yang diukur, misalnya temperatur. Secara grafis, hubungan antara tegangan dan temperatur udara, adalah sebuah kurva mulus atau garis lurus (linier). Sebagai contoh, sebuah sensor temperatur memiliki rentang dari 0 – 100 derajat Celcius dan tegangan keluaran sebesar 0 – 5 Volt

b. Saluran Digital (Digital Channel)

 

Saluran digital merupakan tipe kedua yang paling banyak digunakan pada data logger multi-saluran. Karakteristik utama dari sinyal digital adalah bertambah atau berkurang pada interval yang tetap. Secara grafik, kurva dari sinyal digital bertambah atau berkurang seperti bentuk tangga. Sebagai contoh, pada sensor kecepatan angin terdiri dari sebuah saklar yang menutup setiap kali sensor ber-revolusi. Oleh karena itu, jika sensor hanya melakukan hanya ¾ putaran saklar tidak akan menutup. Secara grafis, hubungan antara penutupan saklar dengan kecepatan angin tidak linier. Dengan mengetahui karakterstik sensor, faktor kalibrasi, dan jika penutupan diukur dlam interval yang tetap, maka kecepatan angin dapat dihitung. Sebagai contoh, 100 revolusi per menit setara dengan 5 km/jam dan 200 revolusi akan setara dengan 10 km/jam.

c. SDI (Serial Data Interface)

 

SDI-12 adalah singkatan dari “Serial Data Interface at 1200 Baud“. SDI-12 adalah, asynchronous ASCII, protokol komunikasi serial yang dikembangkan untuk instrumen sensor cerdas yang biasanya memonitor data lingkungan. Instrumen ini biasanya daya rendah (12 volt), sering digunakan di lokasi terpencil, dan biasanya berkomunikasi dengan data logger atau perangkat data akuisisi. Merupakan standar antarmuka data logger dengan sensor berbasis mikroprosesor didesain khusus untuk Enviromental Data Acquisition (EDA). Sebagai contoh, sebuah sensor tekanan SDI-12 dapat mengambil sebuah data serial pengukuran tekanan, membuat rata-rata, kemudian mengeluarkan data tekanan berupa psi, bar, atau milibar ke data logger.

Dalam konfigurasi master-slave, data logger atau perangkat data akuisisi biasanya bertindak sebagai master (SDI-12 Perekam dan Interogator) untuk instrumen data pemantauan, yang merupakan slave (SDI-12 sensor). Satu master dapat berkomunikasi dengan beberapa slave, sehingga SDI-12 protokol mensyaratkan bahwa setiap perangkat dalam jaringan serial diidentifikasi dengan alamat yang unik, yang diwakili oleh karakter ASCII tunggal.

Keuntungan dari ini adalah kemampuan untuk menggunakan saluran data tunggal untuk banyak sensor (Dalam banyak kasus seorang teknisi mungkin ingin mengatur sensor lebih tetapi dibatasi oleh jumlah saluran analog yang mungkin tersedia pada Data Logger tertentu). Keuntungan lain yang populer adalah kemampuan untuk antarmuka peralatan lain yang tidak kompatibel. Hal ini memungkinkan banyak sensor untuk digunakan pada sejumlah saluran, mengirimkan jarak yang lebih jauh dan menghemat daya. SDI-12 juga memiliki keterbatasan, yaitu mengambil sekitar 20-30 detik untuk mengambil pengukuran.

Gambar 2. SDI -12 Sensor Connection

Komunikasi SDI-12 ditransmisikan dalam ASCII pada baudrate 1200 dengan 7 bit data dan bit paritas genap. Sebuah sinyal break serial dikirim oleh master sebelum setiap SDI-12 Request mengingatkan para slave tersambung komunikasi yang akan datang. Hanya slave yang alamatnya sesuai dengan alamat dalam request yang dikirim harus merespon.

SDI-12 sangat ideal digunakan untuk aplikasi dengan kebutuhan :

  • Operasi yang dicatu dengan baterai (12V) dengan arus drain minimal.
  • Penggunaan perekam data (data recorder) dengan multi-sensor menggunakan kabel tunggal.
  • Digunakan bersama dengan sensor berbasis mikroprosesor yang melakukan sebuah algoritma kalibrasi yang komplek, atau membuat komputasi internal seperti kompensasi temperatur.

2. Analog to Digital Converter (ADC)

Semua sinyal sensor, baik analog, digital dan SDI-12, harus dirubah dalam format biner dengan tujuan agar data logger dapat merekamnya. Untuk masukan berupa sensor-sensor analog, data logger perlu ADC untuk mengubah tegangan analog menjadi data digital agar mudah untuk diolah. Sebelum memasuki ADC data diperkuat oleh sebuah amplifier dan diseleksi melalui multiplekser (untuk multi-channel data logger). ADC memegang peranan penting dalam pra-pengolahan data sensor, dan juga akan menentukan resolusi pengukuran.

3. Microprocessor/Mikrokontroler

Mikroprosesor pada data logger didesain untuk melakukan beberapa operasi aritmatika dan logika. Secara umum operasi mikroprosesor termasuk penambahan, pengurangan, membandingkan dua angka, memindah angka dari satu area ke yang lain. Operasi tersebut merupakan hasil dari seperangkat instruksi yang merupakan bagian dari perancangan mikroprosesor. Saat data logger dihidupkan, mikroprosesor dirancang untuk mendapatkan perintah dari sitem operasi yang diisikan pada memori data logger. Sistem operasi ini nantinya akan mengarahkan mikroprosesor dan memberikan instruksi tersebut untuk dilakukan. Sistem operasi dari mikroprosesor biasanya tersimpan pada EEPROM.

4. Memory

Dua tipe memori yang digunakan pada data logger adalah:

a. RAM (Random Access Memory)

Tidak seperti RAM pada PC yang digunakan sebagai “Workshop area”- digunakan hanya pada saat bekerja, data logger dapat menggunakan RAM untuk menyimpan data (yang dibaca dari saluran masukan). Chip RAM tidak mahal tetapi memerlukan baterai cadangan untuk menahan data agar tidak hilang.

b. EEPROM (Electrically Erasable & Programmable Read Only Memory)

Dikembangkan untuk data logger pada akhir 1980-an EEPROM tidak memerlukan baterai cadangan. Kebanyakan data logger menggunakan EEPROM untuk baik untuk menyimpan sistem operasi mikroprosesor maupun menyimpan data. EEPROM dapat diprogram, dibaca (data yang tersimpan) dan dihapus melalui port serial PC. Data logger juga dapat menggunakan kartu data PCMCIA sebagai memori, kartu ini terdapat EEPROM.

Data logger dapat menggunakan memori internal maupun eksternal untuk menyimpan data. Biasanya data logger menggunakan SD Card, MMC, Compact Flash (CF) sebagai media penyimpan data eksternal.

SD Card

MMC

CF

Gambar 3. Berbagai macam memory card untuk data logger

Gambar 4.  Data logger dengan eksternal memory

Bersambung…

Sumber:

[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Data_logger

[2] http://www.data-acquisition.us/data-loggers-recorders.html

[3] http://www.hydroserv.com.au/products/mpdf/mml1.pdf

[4] http://www.ekopower.nl/pdf/EKO21-sheet.pdf

[5] http://www.measurementsystems.co.uk/Data-Logging/Introduction-to-Data-Logging_c68_72/

[6] http://www.buzzle.com/articles/what-is-data-logger.html

[7] http://zone.ni.com/devzone/cda/tut/p/id/2946

Comments

comments